Pages

Friday 23 October 2015

Mencintai perempuan yang gemar menulis

Mencintai perempuan yang gemar menulis
Kau akan tahu
Kau harus bersikap lebih manis
Karena kata-kata baginya adalah candu
Serupa rindu yang mampu ia genggam berlama-lamanya waktu.

Mencintai perempuan yang gemar menulis
Kau seharusnya bersyukur
Karena seburuk apapun sikapmu
Akan tetap ia abadikan namamu
Dalam setiap goresan pikirannya
Ya, kau akan abadi.
Baginya kau abadi.

Mencintai perempuan yang gemar menulis
Kau harus (setidaknya) rajin membaca
Karena seringkali, diamnya adalah alat
Untuk ia tuangkan dalam tulisan khidmat
Dari sana kau tahu
Bahwa sesungguhnya ia gemar berkata
Hanya saja, bukan lewat bibir indahnya.

Mencintai perempuan yang gemar menulis
Kau harus berhati-hati
Karena bila kau membuatnya sakit hati
Kau akan terkejut
Betapa tulisannya lebih dari sekedar mengiris nurani
Ia bisa membuatmu sekejap ‘mati’

Mencintai perempuan yang gemar menulis
Kau harus menghargai setiap tetes tintanya
Karena selain buah pikir, itu juga adalah separuh hidupnya

: seperti juga kau, yang dicintainya.

Bukittinggi, 27 Maret 2015

- Tia Setiawati


*C/p: tersenyumelihatlangit.tumblr


Sekian, 

No comments: